BERITA



 



Proses Penilaian Mencari Nominee AFI 2015


       Sejak pendaftaran karya film untuk diikutsertakan dalam Apresiasi Film Indonesia 2015 (AFI 2015) dibuka pada awal Agustus 2015 hingga pendaftaran ditutup pada tanggal  18 September 2015, sekretariat panitia menerima banyak karya film melebihi jumlah yang diperkirakan. Dari karya-karya yang masuk, panitia melakukan penjaringan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Berikut hasil penjaringan karya film yang masuk sesuai kategori penghargaan. Kategori Utama untuk apresiasi Fiksi Panjang (113 film), Fiksi Anak (13 film), Fiksi Pendek Umum (140 film), Fiksi Pendek Pelajar (32 film),  Dokumenter Umum (55 film), Dokumenter Pelajar (24 film), Pemerintah Daerah  (3 pemda), pendidikan (5 lembaga), Komunitas (11 komunitas), Festival Film (11), Kritik Film (8 orang), Media Cetak (6 media), Poster Film (9 film), Biografi (9 film). Sementara untuk Kategori Penghargaan Inspiratif,  Adi Karya  (10 film), Adi Insani (9 orang), Akademik (4 karya).


      Panitia sangat mengapresiasi minat dan antusias seluruh peserta karena hal ini menunjukkan bahwa kreativitas anak bangsa di bidang perfilman sangat tinggi.  Karya-karya film yang diikutsertakan dalam AFI 2015 bisa menjadi tolak ukur berkembangnya industri kreatif di Tanah Air dan  mampu memberi daya  hidup bagi  perkembangan sinema Indonesia.

Saat ini karya-karya tersebut sedang dalam penilaian Tim Juri AFI 2015  yang terdiri dari Budi Irawanto, ST Sunardi, Armantono, Yan Widjaya, Tika Bisono, Panji Wibowo dan Otty Widasari. Keragaman latar belakang tim juri, diharapkan mampu memberikan perspekstif yang dinamis dalam membaca serta menilai fenomena dan perkembangan sinema di Indonesia. Dewan juri sendiri memberikan penilaian berdasarkan Pedoman Apresiasi Film Indonesia 2015  yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Meski demikian, tim juri diberi keleluasan dan kebebasan sepenuhnya dalam penilaian.

Dewan Juri AFI 2015 akan menginterpretasikan tajuk utama ‘’Apresiasi Film Indonesia Berbasis Nilai Budaya, Kearifan Lokal dan Pembangunan Karakter Bangsa’’, bahwa apa yang disebut ‘nilai budaya’, ‘kearifan lokal’ dan ‘karakter bangsa’, bukanlah kumpulan stereotipe, tapi nilai-nilai yang cair, selalu berubah, dan menuntut pewujudan yang baru—sejalan dengan aspirasi bangsa Indonesia untuk mencapai taraf kemajuan yang lebih tinggi. 


Sehingga film-film Indonesia berbasis nilai budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa adalah karya-karya yang bergulat dengan berbagai kompleksitas dan komplikasi untuk menjadi Indonesia, mengucapkan aneka tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia mutakhir, dan menggali berbagai potensi yang disediakan oleh warisan budaya Nusantara maupun dunia.

Dengan demikian, film-film yang dipertimbangkan untuk memperoleh penghargaan adalah yang menyajikan perspektif tajam-kritis akan aneka masalah-sosial budaya Indonesia. Karya yang demikian itu berpotensi menyegarkan kreativitas perfilman Indonesia maupun memperbaharui komunikasi dengan publik pemirsa.

Dan, karya peserta yang  sesuai kriteria di atas, akan menjadi nominee di ajang Apresiasi Film Indonesia 2015.

         

         AJANG penghargaan dan apresiasi terhadap film serta insan /komunitas kreatif perfilman Indonesia, yaitu Apresiasi Film Indonesia (AFI), yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kembali digelar.  Sekretariat Jenderal Kemendikbud, Dr Didik Suhardi,S.H.M.Si melaunching Apresiasi Film Indonesia 2015 (AFI 2015) Kamis, 13 Agustus 2015, pukul 12.00 WIB di Aula Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  Jl Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, sebagai penanda dimulainya rangkaian program acara yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus-September 2015.


          Tahun ini, AFI mengangkat tema ‘’Mewujudkan Nawa Cita Melalui Film Indonesia’’. Didik berharap melalui AFI 2015, produk film Indonesia bisa menerjemahkan program-program Nawa Cita, yaitu menjadi media yang mampu melakukan revolusi karakter dan memberikan pemahaman serta perubahan pola pikir masyarakat, membangun karakter bangsa, memperteguh kebhinnekaan dan mengangkat kearifan lokal, meningkatkan kreativitas sineas Indonesia, menjadi sumber pendapatan dari ekonomi kreatif dan sektor strategis domestik sehingga mewujudkan kemandirian ekonomi, mendukung pembangunan sektor lain seperti pariwisata, serta meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia.


          Kegiatan Apresiasi Film Indonesia Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini bermitra kerja dengan Potensindo Global Production ini dibiayai dengan APBN 2015 melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman tahun 2015.


        Serangkaian acara digelar untuk memeriahkan AFI 2015, di antaranya Sosialisasi AFI 2015 melalui roadshow di bioskop 4 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, dan Makassar dalam bentuk penyediaan stand booth, flyering, pembagian merchandise dan pengisian pooling/kuesioner tentang AFI 2015.  Sosialisasi dalam bentuk lainnya adalah Diskusi Film di 2 kota, yaitu Bandung dan Makassar dengan mengundang peserta dari komunitas film setempat. Selain itu diadakan pula talkshow di televisi yang dilaksanakan bulan Oktober 2015, serta sosialisasi melalui sosial media (Facebook, Twitter, Path, Instagram).


          Rangkaian program AFI 2015 juga dimeriahkan dengan Lomba Cipta Lagu AFI, yang terbuka untuk umum. Pendaftaran peserta dimulai dari bulan Agustus sampai September 2015, penjurian pada bulan Oktober 2015. Syarat lagu yang bisa diikutsertakan dalam lomba ini adalah memuat konsep dasar penghargaan atau Apresiasi Film Indonesia yang berbasis nilai budaya, kearifan lokal, dan pembangunan karakter bangsa dan liriknya menggaungkan Piala Dewantara.


         Puncak acara AFI 2015 diselengarakan di Benteng Fort Rotterdam Makassar dengan melibatkan para artis, pejabat dan instansi terkait lainnya di kota tersebut. Kegiatan diawali dengan pawai artis, kunjungan artis ke sekolah, pameran, workshop ,pada tanggal 23 Oktober 2015 dan pada tanggal 24 Oktober 2015 adalah ‘’Malam Penganugerahan Apresiasi Film Indonesia Tahun 2015’’.


         Ada 17 Piala Dewantara yang akan diberikan sebagai penghargaan tersebut. Dari daftar Penghargaan Utama dan Umum, ada 8 kategori yang diperebutkan, antara lain Apresiasi Film Cerita Panjang Bioskop, Apresiasi Film Anak, Apresiasi Film Pendek Kategori Umum, Apresiasi Film Pendek Kategori Pelajar/Mahasiswa, Apresiasi Film Dokumenter Kategori Umum, Apresiasi Film Dokumenter Kategori Pelajar/Mahasiswa, Apresiasi Film Animasi Kategori Umum, dan Apresiasi Film Animasi Kategori Pelajar/Mahasiswa.Sementara Penghargaan Khusus mencakup Apresiasi Pemerintah Daerah,  Apresiasi Lembaga Pendidikan, Apresiasi Komunitas, Apresiasi Festival Film, Apresiasi Kritik Film, Apresiasi Media Cetak, Apresiasi Media Non Cetak, dan Apresiasi Poster Film. Selain itu ada juga Penghargaan Inspiratif yang terdiri dari Apresiasi Adi-Karya dan Apresiasi Adi-Insani.







AFI 2015 Perebutkan 17 Piala Dewantara


          SEBANYAK 17 Piala Dewantara akan diberikan sebagai penghargaan dalam ajang Apresiasi Film Indonesia 2015 (AFI 2015). Dari daftar Penghargaan Utama dan Umum, ada 8 kategori yang diperebutkan, antara lain Apresiasi Film Cerita Panjang Bioskop, Apresiasi Film Anak, Apresiasi Film Pendek Kategori Umum, Apresiasi Film Pendek Kategori Pelajar/Mahasiswa, Apresiasi Film Dokumenter Kategori Umum, Apresiasi Film Dokumenter Kategori Pelajar/Mahasiswa, Apresiasi Film Animasi Kategori Umum, dan Apresiasi Film Animasi Kategori Pelajar/Mahasiswa.Sementara Penghargaan Khusus mencakup Apresiasi Pemerintah Daerah,  Apresiasi Lembaga Pendidikan, Apresiasi Komunitas, Apresiasi Festival Film, Apresiasi Kritik Film, Apresiasi Media Cetak, Apresiasi Media Non Cetak, dan Apresiasi Poster Film. Selain itu ada juga Penghargaan Inspiratif yang terdiri dari Apresiasi Adi-Karya dan Apresiasi Adi-Insani.


          Kegiatan awal AFI 2015 yang mengangkat tema ‘’ ‘’Mewujudkan Nawa Cita Melalui Film Indonesia’’, dimulai dari penyusunan tim seleksi dan dewan juri dengan latar belakang profesi yang sesuai dengan karakter AFI, yaitu Ninik L Karim (pengamat film), Frans Sartono (wartawan budaya), St. Sunardi (budayawan lintas agama), Budi Irwanto (akademisi perfilman), Otty Widasari (sineas/praktisiperfilman). Sedangkan seleksi film dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2015, diawali dengan penjaringan peserta oleh tim seleksi. Peserta yang dimaksud adalah film yang diproduksi pada bulan Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015. Setelah proses seleksi, tahapan selanjutnya adalalah proses penjurian yang dilaksanakan bulan Oktober 2015.  


           AFI 2015 juga dimeriahkan dengan Lomba Cipta Lagu AFI, yang terbuka untuk umum. Pendaftaran peserta dimulai dari bulan Agustus sampai September 2015, penjurian pada bulan Oktober 2015. Syarat lagu yang bisa diikutsertakan dalam lomba ini adalah memuat konsep dasar penghargaan atau Apresiasi Film Indonesia yang berbasis nilai budaya, kearifan lokal, dan pembangunan karakter bangsa dan liriknya menggaungkan Piala Dewantara. Tim juri Lomba Cipta Lagu AFI 2015 adalah Djadug Ferianto (komponis), Singgih Sanjaya (musisi, arranger kenegaraan), dan Lukas Danasmoro (penata musik).


           Serangkaian acara digelar untuk memeriahkan AFI 2015, di antaranya Sosialisasi AFI 2015 melalui roadshow di bioskop 4 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, dan Makassar dalam bentuk penyediaan stand booth, flyering, pembagian merchandise dan pengisian pooling/kuesioner tentang AFI 2015.  Sosialisasi dalam bentuk lainnya adalah Diskusi Film di 2 kota, yaitu Bandung dan Makassar dengan mengundang peserta dari komunitas film setempat. Selain itu diadakan pula talkshow di televisi yang dilaksanakan bulan Oktober 2015, serta sosialisasi melalui sosial media (Facebook, Twitter, Path, Instagram).


            Puncak acara AFI 2015 diselengarakan di Benteng Fort Rotterdam Makassar dengan melibatkan para artis, pejabat dan instansi terkait lainnya di kota tersebut. Kegiatan diawali dengan pawai artis, kunjungan artis ke sekolah, pameran, workshop, pada tanggal 23 Oktober 2015. Dan pada tanggal 24 Oktober 2015 digelar ‘’Malam Penganugerahan Apresiasi Film Indonesia Tahun 2015’’.

 





Puncak Acara Apresiasi Film Indonesia 2015
Digelar di Benteng Fort Rotterdam Makassar


SUKSES dengan perhelatan akbar tiga tahun berturut-turut, Apresiasi Film Indonesia (AFI) kembali digelar. Jika pada tahun 2013, puncak acara AFI digelar di Plaza Selatan Kompleks Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, dan tahun 2014 di Istana Maimun Medan, tahun ini puncak perayaan AFI digelar di kawasan Benteng Fort Rotterdam Makassar pada tanggal 23-24 Oktober 2015.


            Pemilihan kota Makassar sebagai tempat perayaan puncak acara bukan tanpa alasan. Tahun ini AFI mengangkat tema ‘’MewujudkanNawaCitaMelalui Film Indonesia’’ maka dicari lokasi yang memilikinilaikesejarahan yang tinggi sekaligus mampu mengangkat potensi seni, budaya dan kearifan lokal seperti visi dan misi dari AFIdan program-program yang tertuangdalamNawaCita. Fort Rotterdam merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Lokasinya berada di pinggir pantai tak jauh dari Pantai Losari yang menjadi ikon kota Makassar. Sehingga bisa dipastikan, perhelatan malam penganugerahan AFI 2015 akan menjadi acara istimewa.


            Puncakacarayaitumalampenganugerahanakan diwujudkandalam tata panggung, setting dan pendukung acara yang akan menyesuaikan dan membaur dengan tema AFI 2015. Tata panggung berlatar belakang Benteng Fort Rotterdam dibuat artistik dengan tata lighting modern dipadu pencahayaan dari obor, serta hiasan berupa lampion dan penjor agar terlihat eksotis.

 





Apresiasi Film Indonesia 2015 Siap Digelar

          

         AJANG penghargaan dan apresiasi terhadap film serta insan /komunitas kreatif perfilman Indonesia, yaitu Apresiasi Film Indonesia (AFI), yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kembali digelar.  Sekretariat Jenderal Kemendikbud, Dr Didik Suhardi,S.H.M.Si melaunching Apresiasi Film Indonesia 2015 (AFI 2015) Kamis, 13 Agustus 2015, pukul 12.00 WIB di Aula Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  Jl Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, sebagai penanda dimulainya rangkaian program acara yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus-September 2015.


          Tahun ini, AFI mengangkat tema ‘’Mewujudkan Nawa Cita Melalui Film Indonesia’’. Didik berharap melalui AFI 2015, produk film Indonesia bisa menerjemahkan program-program Nawa Cita, yaitu menjadi media yang mampu melakukan revolusi karakter dan memberikan pemahaman serta perubahan pola pikir masyarakat, membangun karakter bangsa, memperteguh kebhinnekaan dan mengangkat kearifan lokal, meningkatkan kreativitas sineas Indonesia, menjadi sumber pendapatan dari ekonomi kreatif dan sektor strategis domestik sehingga mewujudkan kemandirian ekonomi, mendukung pembangunan sektor lain seperti pariwisata, serta meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia.


          Kegiatan Apresiasi Film Indonesia Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini bermitra kerja dengan Potensindo Global Production ini dibiayai dengan APBN 2015 melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman tahun 2015.


        Serangkaian acara digelar untuk memeriahkan AFI 2015, di antaranya Sosialisasi AFI 2015 melalui roadshow di bioskop 4 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, dan Makassar dalam bentuk penyediaan stand booth, flyering, pembagian merchandise dan pengisian pooling/kuesioner tentang AFI 2015.  Sosialisasi dalam bentuk lainnya adalah Diskusi Film di 2 kota, yaitu Bandung dan Makassar dengan mengundang peserta dari komunitas film setempat. Selain itu diadakan pula talkshow di televisi yang dilaksanakan bulan Oktober 2015, serta sosialisasi melalui sosial media (Facebook, Twitter, Path, Instagram).


          Rangkaian program AFI 2015 juga dimeriahkan dengan Lomba Cipta Lagu AFI, yang terbuka untuk umum. Pendaftaran peserta dimulai dari bulan Agustus sampai September 2015, penjurian pada bulan Oktober 2015. Syarat lagu yang bisa diikutsertakan dalam lomba ini adalah memuat konsep dasar penghargaan atau Apresiasi Film Indonesia yang berbasis nilai budaya, kearifan lokal, dan pembangunan karakter bangsa dan liriknya menggaungkan Piala Dewantara.


         Puncak acara AFI 2015 diselengarakan di Benteng Fort Rotterdam Makassar dengan melibatkan para artis, pejabat dan instansi terkait lainnya di kota tersebut. Kegiatan diawali dengan pawai artis, kunjungan artis ke sekolah, pameran, workshop ,pada tanggal 23 Oktober 2015 dan pada tanggal 24 Oktober 2015 adalah ‘’Malam Penganugerahan Apresiasi Film Indonesia Tahun 2015’’.


         Ada 17 Piala Dewantara yang akan diberikan sebagai penghargaan tersebut. Dari daftar Penghargaan Utama dan Umum, ada 8 kategori yang diperebutkan, antara lain Apresiasi Film Cerita Panjang Bioskop, Apresiasi Film Anak, Apresiasi Film Pendek Kategori Umum, Apresiasi Film Pendek Kategori Pelajar/Mahasiswa, Apresiasi Film Dokumenter Kategori Umum, Apresiasi Film Dokumenter Kategori Pelajar/Mahasiswa, Apresiasi Film Animasi Kategori Umum, dan Apresiasi Film Animasi Kategori Pelajar/Mahasiswa.Sementara Penghargaan Khusus mencakup Apresiasi Pemerintah Daerah,  Apresiasi Lembaga Pendidikan, Apresiasi Komunitas, Apresiasi Festival Film, Apresiasi Kritik Film, Apresiasi Media Cetak, Apresiasi Media Non Cetak, dan Apresiasi Poster Film. Selain itu ada juga Penghargaan Inspiratif yang terdiri dari Apresiasi Adi-Karya dan Apresiasi Adi-Insani.




Production by