Djaduk Ferianto, lahir di Yogjakarta, 19 Juli 1964, seorang musikus, sutradara dan aktor. Djaduk juga menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan menggarap ilustrasi musik untuk sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga tampil bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara.
Djaduk pernah mendirikan kelompok Rheze yang tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai juara I Musik Humor tingkat nasional, mendirikan kelompok musik kreatif Wathathitha. Pada tahun 1995, bersama dengan Butet Kertaredjasa dan Purwanto mendirikan kelompok kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan modern. Pada tahun 1997, Djaduk mengolah musik keroncong dengan mendirikan Orkes Sinten Remen.
Album musik yang pernah diluncurkan bersama grup musiknya di antaranya, Orkes Sumpeg Nang Ning Nong (bersama Kua Etnika,1997), Ritus Swara (bersama Kua Etnika, 2000), Parodi Iklan (bersama Orkes Sinten Remen, 2000), Komedi Putar (bersama Orkes Sinten Remen, 2002), Janji Palsu (bersama Orkes Sinten Remen, 2003), Maling Budiman (bersama Orkes Sinten Remen, 2006), Dia Sumber Gembiraku (Lagu Rohani, 2006), Pata Java (bersama Kua Etnika dan Pata Master Jerman). Djaduk baru bisa masuk ke industri hiburan nasional pada tahun 1996, setelah muncul di acara Dua Warna RCTI.
Sebagai aktor, Djaduk telah membintangi sejumlah film seperti Petualangan Sherina (2000), Koper (2006), Jagad X Code (2009), Cewek Saweran (2011). Dan, beberapa penghargaan yang pernah ia raih adalah Pemusik Kreatif 1996 (PWI Yogyakarta), Piala Vidia sebagai Penata Musik Terbaik 1995 (Festival Sinetron Indonesia), Grand Prize 2000 (UNESCO).
Pria kelahiran Surakarta 7 Agustus 1962 ini merupakan pengajar tetap di Jurusan Musik, FSP ISI Yogyakarta. Lulusan jurusan musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta juga seorang arranger, saxophonist, composer, conductor, dan flutis, serta aktif menjadi pembicara dan narasumber di berbagai seminar dan workshop musik. Singgih meraih gelar magister dari program pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada tahun 2003. Saat ini, ia tengah menempuh jenjang doktoral penciptaan musik di ISI Yogyakarta.
Banyak sekali prestasi dan penghargaan yang telah diperolehnya, diantaranya GoldMedal, First Asian Choir Games Assosiation dan SilverMedal, 4th World Choir Games Assosiation Singgih mempunyai banyak pengalaman bermusik, di antaranya menjadi Kondakter dan Aranjer Orkestra dan Paduan Suara Gita Bahana Nusantara, Aubade HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus tahun 2010, 2011, 2012, 2013 di Istana Merdeka Jakarta.
Ia juga menjadi Composer, arranger, dan conductor Light Keroncong Orchestra pada Solo Keroncong Festival, Surakarta, September2012, Composer, arranger, dan conductor pada ASEAN - Russia Symphony Orchestra Champ, Denpasar Bali, November 2011, Composer, arranger, conductor Sydney Studio Orchestra dalam proyek rekaman musik Kalila Adventure (sebuah wahana Dunia Fantasi- Ancol), di 301 Studios – Sydney Australia, Mei 2011.
Ia juga mengaransemen “Nyanyian Negeriku”, untuk paduan suara, orkestra, dan musik etnis Indonesia telah dimainkan oleh: Orkes ISI Yk., Orkes SMM Yk., Twilite Orchestra, Simponie Vienna, dan masih banyak lagi. Dalam versi paduan suara dan ensambel, telah dimainkan PSM UGM Yogyakarta, meraih Gold Diploma Medals dalam Asian Choir Games, tahun 2007.
Membuat komposisi untuk piano dan orkestra Kidung Mahardika yang dimainkan Ananda Sukarlan dan dengan Twilite Orchestra, Agustus 2002, di Jakarta. Tahun 1999, sebagai solist alto saxophone pada University of Hawaii – Big Band Amerika Serikat, ketika menempuh studi Sandwich Program, dan masih banyak pengalaman dan karya lainnya.
Lukas Danasmoro, seniman dan pemusik lulusan ISI Solo yang konsisten nguri-uri seni dan alat musik tradisional. Ia juga membentuk grup musik Pencon Kepiawaiannya sebagai komposer gamelan membuat sutradara wayang modern dari Amerika Serikat, Jonathan Lim, memintanya sebagai penata musik untuk karyanya “Bedaya Macbeth”.
Beberapa karya Lukas Danasmoro yang pernah dipentaskan di antaranya “Sangkakala” yang menggabungkan gamelan Bali, Jawa dan musik perkusi untuk acara pembukaan ‘’Panggung Seni 1000 Bunga’’ di Taman Budaya Surakarta .
Lukas juga terlibat dalam Konser Gamelan Akbar yang mengambil tema “Gamelan Sebagai Orientasi Estetis dan Apresiasi Bagi Generasi Muda” di halaman Benteng Vastenburg Solo, Juni 2015. Ia juga berpartisipasi dalam pagelaran drama musik kolosal bertema “Jesus King of King” yang diselenggarakan Lumen Indonesia, pementasan Destarastra, Sebuah Monolog Wayang Orang.
![]() | AlamatSekretariatAFI 2015 Jl. Tanjung Duren Dalam II No. 16, Grogol Petamburan Jakarta Barat |
AlamatPotensindo Global Jl. Letjend Suprapto No. 37 A, Sidomulyo Kabupaten Semarang Ungaran, Jawa Tengah | |
![]() | 024 692 5846 / 76912387 |
![]() | 0812 2627 5584 (CALL ONLY) |
![]() | [email protected] |
Production by