Budi Irawanto adalah direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), sebuah festival filem Asia terpenting di Indonesia. Ia menjadi presiden juri dan anggota dewan juri di pelbagai festival filem seperti Berlin International Film Festival 2006, Cinemalaya (Festival Filem Indipenden Filipina) 2009, Festival Film Dokumenter 2005, 2006, 2007, 2008, 2011, 2014 dan ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia 2014. Ia menulis dua buku tentang filem Indonesia dan menyumbang tulisan pada jurnal Asian Cinema dan bunga rampai Asian Documentary Today yang diterbitkan oleh Asian Network Documentary (AND) dan Busan International Film Festival. Selain itu, ia mengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Gadjah Mada dan baru saja menyelesaikan program doktoralnya dengan disertasi tentang politik kultural sinema kontemporer Indonesia dan Malaysia di Department of Southeast Asian Studies, National University of Singapore.
St. Sunardi sehari-hari mengajar Psikoanalisa dan Kajian Budaya di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma (Yogyakarta) dan mengajar Estetika di Institut Seni Indonesia (Yogyakarta). Latar belakang pendidikan formalnya adalah filsafat (STF Driyarkara Jakarta), kajian Islam (PISAI, Roma), dan Sastra Arab Kontemporer (Universitas Cairo dan PISAI, Roma). Selain mengajar, St. Sunardi juga aktif sebagai Direktur Akademia Psikoanalisa, Seni dan Politik “Erupsi” (Yogyakarta), dan Advisory Board Langgeng Art Foundation (LAF), Yogyakarta. Saat ini St. Sunardi menjadi Koordinator Umum Projek Seni Berkabung yang berlangsung dari bulan Juli sampai Desember 20015. Buku-buku yang ditulis antara lain adalah Nietzsche, Semiotika Negativa, Opera Tanpa Kata, Tahta Berkaki Tiga, dan Vodka dan Birahi Seorang Nabi.
Armantono adalah penulis skrenario Indonesia. Setamat SMA, melanjutkan kuliah di Fakultas Film dan Televisi (FFTV) Institut Kesenian Jakarta dan lulus S1 Jurusan Filmologi (1998). Melanjutkan S2 di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta atas bantuan Beasiswa Program Pascasarja (BP2S), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas RI, dan lulus pada tahun 2010 dengan predikat cum laude. Saat ini menjadi dosen tetap mata kuliah Skenario di FFTV-IKJ, pengajar dan pembicara di berbagai workshop serta menjadi juri pada beberapa festival. Sejak tahun 1990 hingga sekarang telah menulis berbagai skenario film cerita maupun drama televisi antara lain Virgin (2004) dan Hafalan Shalat Delisa (2011). Armantono juga menulis skenario film Malaysia yaitu Lagenda Budak Setan (2011) dan Ombak Rindu (2012) yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama.
Sepanjang tiga dekade lebih Yan dikenal sebagai wartawan film. Pernah menjabat redaksi di media-media antara lain: Ria Film, Info,Varia Remaja, Kriminalitas dan Pencegahan, Romansa, Senang, Majalah Film, sampai ke Cinemags. Bahkan Pemimpin Redaksi situs disctarra.com. Sampai sekarang masih menulis di Bulletin Info dan situs Review Film.
Juga membuat skenario untuk film, ftv, sinetron, serta skrip infotainment Cinema-cinema yang ditayangkan RCTI setiap Sabtu petang, selama 15 tahun, meliputi 500 episode.
Telah membuat lebih dari 150 judul buku yang diterbitkan oleh Gramedia, Cypress, Mutiara, Anjaya Books, dan lain sebagainya. Ikut bermain mendukung 10 judul film bioskop.
Pernah menjadi astrada, panitia FFI selama beberapa tahun, Juri Film Pendek Global TV, Ketua Juri Festival Film Jakarta, Juri Film Pendek dan Dokumenter XXI, dlsbnya.
Memang pekerjaannya setiap hari adalah menonton film apa saja…
Lahir di Bandung, 1 Oktober tahun 1960, Tika Bisono dikenal sebagai penyanyi, psikolog, akademisi dan konsultan. Menuntaskan kuliah S1 dan S2 (Social Intervention Program) di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, saat ini Tika tengah mengambil studi S3 di universitas yang sama.
Sebelum total menjadi psikolog, konsultan dan akademisi, Tika merupakan seorang penyanyi profesional. Dalam rentang waktu antara tahun 1979 hingga 1993, ia merilis album Satu Hari bersama James F. Sundah, Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors, Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarnoputera, Engkau Cintaku bersama Denny Hatami (solo), Kekagumanku bersama Candra Darusman, Suara Persaudaraan, Pagi (solo) dan Ketika Senyummu Hadir (solo).
Sekarang, ibu tiga orang anak ini aktif mengisi seminar psikologi dalam berbagai perspektif, seperti psikologi pendidikan, psikologi kesehatan, psikologi keluarga, psikologi organisasi dan industri, psikologi komunikasi, psikologi perilaku seksual dan masih banyak lagi. Selain itu, ia juga bergelut di kegiatan sosial yang menfokuskan pada aktivitas anak, remaja dan musik, serta memberikan konseling psikologi secara pribadi. Tika juga memberikan workshop tentang perilaku sehat untuk menghindari demam berdarah, program dari Kementerian Kesehatan RI untuk berbagai komunitas dan instansi kesehatan di seluruh Indonesia, seperti RSUD, dan puskesmas.
Menjadi managing director di perusahaannya sendiri, PT Tibis Sinergy Consulting Firm, serta dosen di fakultas psikologi di Universitas Tarumanegara dan Universitas Mercubuana Jakarta, Tika juga tercatat pernah menjadi Business Development Vice President di PT Solusi Duasisi/Dualsight Management and Human Resources Development Consulting Firm (2003-2005), Business Associate Director and consultant di PT PMK, HR Consulting Firms (2002-2003), editor dan pengisi rubrik ‘’Meet Tika Bisono’’ di majalah Parents Guide, Assistant Vice President (AVP) of Public Relations Department PT Nestle Indonesia (1997 -2001) dan menjadi konsultan di PT Saji Indonesia, serta Executive Director AdASIA’95.
Di luar kesibukan profesional, Tika juga menjadi anggota beberapa organisasi di antaranya Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Republik Indonesia (PAPPRI), Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Yayasan Suara Persaudaraan, Asosiasi Indonesia Music Award, Asosiasi Untuk Kemajuan Perempuan dan Olahraga. Perempuan yang pernah menjadi Puteri Remaja Indonesia 1978 majalah Gadis ini juga menulis buku My Teens My Inspiration : Komunikasi Sama Remajaku Nggak Ribet Lagi Kok (2008), We Have A Problem But I`m On Your Side : Berbagi Pengalaman Persoalan Remaja Ditinjau Dari Aspek Empati Dan Solusi Orangtua (2009).
Panji Wibowo menyelesaikan studi di Institut Kesenian Jakarta jurusan penyutradaraan film, dan memperdalam tentang social philosophy di Driyakarya Philosophy College. Tak heran jika passion Panji ada di seputar penyutradaraan film, penyutradaraan kreatif, training serta studi film.
Tahun 1998, Panji memulai karier di bidang perfilman dengan menjadi sutradara lepas dan mengerjakan berbagai program audio visual, program televisi, video musik, dokumenter, iklan, film, dan profil perusahaan. Tahun 2002, ia mengembangkan sayap dan memfokuskan diri dalam bidang penulisan kreatif, training, kritik film, serta penyutradaraan film dan dokumenter. Dan, semenjak tahun 2013, ia mengelola ‘’Ideogram, Melukis Gagasan, sebuah rumah kreatif yang berfokus pada pengembangan bahasa film, literasi visual, workshop dan training film.
Ia juga pernah menjadi ketua juri dalam ajang Festival Film Pendek Jabodetabeka tahun 2013 dan 2014, juri Vidya FFI tahun 2014, dan membuat film ‘’Mencari Sudirman’’. Ia juga pernah menjadi keynote speaker workshop peningkatan kualitas produksi film di Surabaya yang diselenggarakan Kemendikbud.
Otty Widasari adalah pendiri Forum Lenteng, sebuah komunitas yang fokus pada penelitian dan pengembangan seni video. Sejak tahun 2003 Otty aktif memberikan berbagai pendidikan alternatif dalam menggunakan video sebagai media pemberdayaan masyarakat. Sejak tahun 2008, ia menjadi Koordinator Program Akumassa di Forum Lenteng.
Pada tahun 2008, ia merupakan salah seorang sutradara yang terlibat dalam proyek film dokumenter bersama beberapa sutradara Indonesia, dengan karya videonya Kemarin. Karya-karya Otty telah diputar di berbagai perhelatan film baik nasional maupun internasional, seperti International Film Festival Rotterdam, Belanda; Zinebi International Festival Documentary and Short Film of Bilbao, Spanyol; Experimenta, India; Internationale Kurzfilmtage Oberhausen, Jerman. Juga perhelatan seni rupa, seperti Pameran Entre Utopia Distopia-Palestra Asia di Museo Universitario Arte Contemporaneo, Meksiko tahun 2011 dan 24 Edition Images Festival (Special Presentation), Toronto Free Gallery, Kanada di tahun yang sama.
Ia juga aktif sebagai pembicara di berbagai perhelatan media baik dalam skala nasional maupun internasional. Tahun 2010 ia menjadi pembicara tamu di Artsonje Center, Korea Selatan. Tahun 2011 yang lalu ia menjadi salah satu pembicara dalam forum video internasional, VIDEO VORTEX yang diselenggarakan atas inisiasi Institute of Network Cultures, Belanda. Di sela kesibukannya sebagai Koordinator Akumassa di Forum Lenteng, ia juga melukis dan menulis di blog pribadinya.
![]() | AlamatSekretariatAFI 2015 Jl. Tanjung Duren Dalam II No. 16, Grogol Petamburan Jakarta Barat |
AlamatPotensindo Global Jl. Letjend Suprapto No. 37 A, Sidomulyo Kabupaten Semarang Ungaran, Jawa Tengah | |
![]() | 024 692 5846 / 76912387 |
![]() | 0812 2627 5584 (CALL ONLY) |
![]() | [email protected] |
Production by